Kegiatan buka puasa bersama tampaknya sudah menjadi tradisi pada banyak kalangan. Mulai dari buka bersama keluarga besar, kawan kawan ataupun grup komunitas tertentu. pada hari ini sebelum element SMKN 7 kota Bekasi akan libur selurus jajaran mengadakan buka bersama untuk menjalin sirahturahmi sesama keluarga SMKN 7 kota Bekasi (komite) . walaupun berbuka puasa tidak terlalu mewah seperti orang banyak diluar sanah mencari lokasi restoran atau tempat makan yang ternama disinih kami cukup di depan halaman dan diisi oleh pak Ustadz untuk memberi siraman rohani (mamnfaat berbuka puaa bersama) dan hingga sholat berjamah, dan berkupul kembali setelah libur hari raya.
Tujuan berbuka puasa bersama:
Buka puasa bersama bukan sekedar temu kangen dan bersorak sorai bersama kolega, namun lihatlah ini sebagai momen untuk menyambung tali silaturahmi yang telah lama terputus dari kawan lama atau saudara jauh misalnya. Adapun perkara menjalin silaturahmi ini sangat penting bagi umat muslim, seperti berikut ini:
Dari Abu Ayyub Al Anshori, Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah ditanya tentang amalan yang dapat memasukkan ke dalam surga, lantas Rasul menjawab,
تَعْبُدُ اللَّهَ لاَ تُشْرِكُ بِهِ شَيْئًا ، وَتُقِيمُ الصَّلاَةَ ، وَتُؤْتِى الزَّكَاةَ ، وَتَصِلُ الرَّحِمَ
“Sembahlah Allah, janganlah berbuat syirik pada-Nya, dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat, dan jalinlah tali silaturahmi (dengan orang tua dan kerabat).” (HR. Bukhari no. 5983)
Dari Abu Bakroh, Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَا مِنْ ذَنْبٍ أَجْدَرُ أَنْ يُعَجِّلَ اللَّهُ تَعَالَى لِصَاحِبِهِ الْعُقُوبَةَ فِى الدُّنْيَا – مَعَ مَا يَدَّخِرُ لَهُ فِى الآخِرَةِ – مِثْلُ الْبَغْىِ وَقَطِيعَةِ الرَّحِمِ
“Tidak ada dosa yang lebih pantas untuk disegerakan balasannya bagi para pelakunya [di dunia ini] -berikut dosa yang disimpan untuknya [di akhirat]- daripada perbuatan melampaui batas (kezhaliman) dan memutus silaturahmi (dengan orang tua dan kerabat)” (HR. Abu Daud no. 4902, Tirmidzi no. 2511, dan Ibnu Majah no. 4211, shahih)
Abdullah bin ’Amr berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لَيْسَ الْوَاصِلُ بِالْمُكَافِئِ ، وَلَكِنِ الْوَاصِلُ الَّذِى إِذَا قَطَعَتْ رَحِمُهُ وَصَلَهَا
”Seorang yang menyambung silahturahmi bukanlah seorang yang membalas kebaikan seorang dengan kebaikan semisal. Akan tetapi seorang yang menyambung silahturahmi adalah orang yang berusaha kembali menyambung silaturahmi setelah sebelumnya diputuskan oleh pihak lain.” (HR. Bukhari no. 5991)
Jadi marilah kita perbaiki pandanga kita mengenai acara buka puasa bersama yaitu dengan niat ikhlas untuk menjalin silaturahmi.